MISI HIDUP DALAM SEBUAH KERJA

Posted by HMPS Ekonomi Syariah UIN GUSDUR Pekalongan on August 14, 2014 with No comments

Seorang ibu tua bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka disela-sela pipinya yang bulat. Duduk menggelar nasi bungkus daganganya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.
Hampir-hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? Ibu itu terkekeh menjawab, “bisa numpang makan dan beli sedikit sabun”. Tapi bukankah ia bisa menaikan harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh, “lalu bagaimana kuli-kuli bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjukan para pria yang kini berlompatan keatas truk pengantar mereka ketempat kerja.
Betapa cantiknya bila misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami betul kehadiran karyanya, sebagaimana ibu tua diatas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah sebagai penyangga agar tiang langit tidak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang keras berbatu ini menjadi lembut dan bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja : menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.
Alangkah  indahnya jika semua orang mampu memahami akan pentingnya kebersamaan. Mereka hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi mereka hidup untuk memberikan manfaat bagi sesama, dan itulah yang diajarkan dalam Islam melalui konteks Ekonomi Islam yakni menekankan pada sisi maslahah untuk memperoleh berkah. Dan itulah salah satu aspek rasionalitas Ekonomi Islam yang tercermin dalam kisah diatas.

Dari http://www.nobel.se dengan penambahan seperlunya

Setiap pria dan wanita yang sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka dan berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari menuju visi jauh kedepan yang menjadi tujuan mereka (Bryan Tracy)
Hanya mereka yang berani gagal yang dapat meraih keberhasilan (Robert F. Kenedy)

posted by: Arif Rahmat