Kajian Isu Terkini dan Aktual "Fashionable tapi jangan asal pilih"

Posted by HMPS Ekonomi Syariah UIN GUSDUR Pekalongan on March 27, 2020 with No comments
Kamis ,27 Februari 2020 – Telah diselenggarakan  Acara KITA ( Kajian Isu Terkini  dan Aktual ) Oleh Departemen KPI dari HMJ Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan dengan tema “ Fashionable tapi jangan asal pilih , meski telah suka bahkan terlanjur cinta “ di Meeting Room Gedung FEBI IAIN Pekalongan Kampus II lantai 3 . Pemateri acara tersebut Ibu Nurul Maisyal ( Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam  IAIN Pekalongan ). 
Acara dihadiri oleh Bapak M. Aris Safi’I, M.E.I selaku Plt. Ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan , Para Pengurus HMJ Ekonomi Syariah FEBI IAIN Pekalongan , Serta Para peserta dari Mahasiswa FEBI IAIN Pekalongan.  Acara yang pertama Pembukaan diisi dengan membaca Basmalah bersama  , dilanjut dengan Pembacaan Curriculum vitae  dari Pemateri Kajian , dan setelahnya dari moderator menyerahkan acara kepada pemateri dengan ada sesi Tanya jawab sdan yang terakhir penutupan acara kajian.  Setelahnya acara diskusi yang mana moderator menyerahkan acara kepada Pemateri kajian  yang membahas materi bertemakan “Fashionable tapi jangan asal pilih , meski telah suka bahkan terlanjur cinta “ . Membahas mengenai Fashion sudah tidak asing terdengan di telinga baik kanan maupun kiri, Tetapi yang di bahas disini merupakan bagaimana  fashionable dari Mahasiswa FEBI IAIN Pekalongan menurut syariat . Dizaman sekarang ini  Fashionable  merupakan sebuah kebutuhan yang penting dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya. Dalam Fashionable itu boleh karna hal itu merupakan pilihan dari diri sendiri tetapi juga jangan melupakan akhlak atau etika, artinya dalam Fashionable itu harus dapat membawa diri agar sesuai dengan lingkungan dan apa yang dikenakannya,  tidak hanya gaya berpakaian tetapi akhlak juga sangat penting untuk diperhatikan. Sebagai Mahasiswa tentunya kita harus dapat mengetahui fungsi dari pakaian itu sendiri , Menurut pemateri bahwa fungsi utama pakaian itu ada empat , diantaranya  : Tutup Aurat, Tidak Ketat, Tidak Transparan, Tidak Menyerupai Laki-laki. Dari keempat fungsi tersebut dapat disebut dengan 4T. Kemudian terkait  Bagaimana Sikap perempuan dalam fungsi pakaian yang menutupi aurat , yaitu :
1. Tidak boleh Berpakaian terbuka atau transparan
2. Tidak boleh berlebihan dalam berpakaian
3. Tidak boleh menyerupai seorang laki-laki.
4. Tidak hanya tentang sikap perempuan dalam fashionablenya , tetapi laki-laki juga harus dapat memperhatikan diri sendiri dalam berpakaian seperti dalam halnya kebersihan berpakaian , tidak boleh berpakaian menyerupai perempuan dan lainnya. Ada beberapa kategori anggapan mengenai fashion :

Pertama, Fasion leadership (Gaya Kepemimpinan ) artinya orang tersebut mengkomunikasikan atau mengungkapkan informasi tentang fashion terbaru dengan tampilanya sehingga orang lain dapat terpengaruh dan memberikan tanggapan untuk menerima atau menolak fashion tersebut. Kedua, Fashion Interst ( Gaya Menarik ) artinya orang tersebut dalam fashionnya ingin menunjukan sesuatu dari dirinya agar seseorang itu tertarik melihatnya, Ketiga, Importan of being well Presert artinya orang tersebut beranggapan bahwa fashion itu penting ,  Keempat. Anti fashion attitude artinya orang tersebut beranggapab bahwa fashion juga menjukan tentang etika. Keempat kategori anggapan fashion tersebut dapat menunjukan karakter dari dirimu, kemudian ada 3 istilah yang berkaiatan dengan fashion , yakni : SL (Shopping Life Style ) indikatornya seperti : Tawaran iklan, model terbaru, merk terkenal, belanja hal yang ribet , suka shoping meski tidak beli, suka belanja online , FI (Fashion Involment ) indikatornya seperti : pakaian trend lebih dari satu, menurunkan peampilan, berbeda dengan yang lain, orang yang melihat saya , tahu fashion terbaru, mencoba terlebih dahulu, IB (Implusif Buying ). Dari ketiga istilah tersebut dijadikan kuisioner mengenai seberapa tingkat urgensi Fashion menurut Mahasiswa FEBI IAIN  Pekalongan oleh pemateri ,yang mana hasil dari kuisioner tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan mahasiswa FEBI IAIN  Pekalongan masih tinggi dalam perilaku konsumtifnya dibandingkan perilaku produktifnya. Menurut penelitian Engel (1995 ) bahwasanya pembelian berdasarkan implusif itu pembelian yang awalnya tidak ada perencanaan terlebih dahulu atau secara tiba-tiba. Ada empat tipe impulse buying (Pembelian tidak terencana ) , diantaranya :
1. Pure impulse Buying 
2. Reminder Impulse Buying 
3. Suggestion Impulse Buying
4. Planned Impulse Buying
Kemudian terkait dengan adanya video yang menunjukan seorang wanita berpakaian tertutup dan berhijab tetapi tidak dapat menyesuaikan etikanya dalam hal inilah muncul pandangan tentang bagaimana disini kita haruslah dapat menempatkan fashion yang tidak hanya berfungsi sebagai 4T tadi tetapi kita juga harus memperhatikan sikap atau etika dimanapun tempatnya. Etika disini artinya dapat bersikap baik dan juga tidak berlebih dalam berfashion dan pandai dalam menerapkan fashionable sesuai syariat islam untuk  mengikuti zamannya.  Kemudian acara dilanjut dengan sesi Tanya jawab dari para peserta sangat antusias . dan untuk acara terakhir ditutup dengan  kata-kata yang membangun dari pemateri sebagai akhir dari diskusi kajian tersebut , yakni “ Kita tidak akan maju kalau masih halu  maka haruslah kita intropeksi diri sendiri  “. Diharapkan dari peserta dapat termotivasi dan lebih memperhatikan dalam hal fashon agar dapat membawa diri dimanapun lingkungannya. 
Categories: