Wednesday, 7 December 2016

Tingkatkan Devisa Pariwisata, Menko Kemaritiman Gelar GBBS Di Balai Kota Surabaya




Monument jalasveva jayamahe
Monument Jalasveva Jayamahe

Surabaya, KK - Salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat revolusi mental adalah menghidupkan gerakan-gerakan yang berwawasan kebudayaan. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Kedeputian Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim memiliki gerakan budaya bersih dan senyum yang diperuntukkan untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata di Indonesia.

Upaya itu salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Rakor Percepatan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum di Gedung Balaikota Surabaya, Selasa (6/12). Kali ini, peserta Rakor yang diundang adalah 50 Kepala Daerah se-Indonesia. Kepala Daerah yang diundang adalah kepala daerah yang wilayahnya masuk dalam kategori 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan kawasan strategis pariwisata lainnya.

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dijadwalkan akan memberikan arahan dan berdialog dengan para kepala daerah yang hadir dalam Rakor tersebut. Ada beberapa poin yang akan disampaikan oleh Menko. Arahan tersebut antara lain pariwisata kemaritiman merupakan sektor yang potensial untuk meningkatkan devisa negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, untuk peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata, keindahan dan pesona alam saja tidak cukup untuk menarik minat wisatawan dan membuat mereka betah tinggal lebih lama di Indonesia. Perlu prioritas peningkatan kebersihan lokasi wisata dan keramahtamahan penduduk di lokasi wisata.

“Kalau bersih kan untuk pariwisata baik, kesehatan baik. Sekarang kita bertahap (meningkatkan) pariwisata, kami berharap pada 2019 jumlah turis ke Indonesia mencapai 20 juta. Itu penerimaan terbesar kita, dengan pendapatan USD20 Miliar,” ujarnya.

Yang juga tak kalah penting adalah pengembangan potensi obyek dan produk wisata berbasis kemaritiman yang menjadi ciri khas lokal daerah. Hal tersebut juga harus digali, ditumbuhkembangkan dan dihidupkan dalam keseharian masyarakat daerah sehingga dapat menjadi modal awal menuju pembangunan berkelanjutan berikutnya. Menko Maritim Luhut Pandjaitan meminta agar kepala daerah menyusun rencana strategis percepatan budaya bersih dan senyum di daerah masing-masing dengan memperhatikan kearifan budaya lokal berbasis kemaritiman.

Dia menambahkan, menjadi model agar bupati dan wali kota daerah lain melihat dan mencontoh bagaimana mengelola sampah. Contohnya pengelolaan sampah menjadi listrik yang sudah dilakukan di Surabaya.

“Tidak perlu belajar ke luar negeri. Sekali-kali tengok ke luar negeri boleh. Tapi di Surabaya saja sudah menjadi model yang cukup baik. Bisa dibuat belajar. Banyuwangi mungkin, Trenggalek, juga daerah lain mungkin dari Sumatra dan Kalimantan juga bisa belajar dari Surabaya,” imbuhnya.

Untuk mendukung upaya daerah dalam melaksanakan gerakan budaya bersih dan senyum diperlukan langkah sinergis dengan kementerian teknis terkait. Oleh karena itu, selain Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Dirjen Pengelolaan Sampah dan B3 Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Tuti Hendrawati, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Kementerian PUPR Lana Winayati juga dijadwalkan menghadiri pertemuan itu.

Tak hanya itu,  Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Revolusi Mental Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pemerintah serta Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman juga dijadwalkan hadir dalam kegiatan yang akan dilaksanakan di ruang sidang Gedung Balaikota Surabaya tersebut.

Lebih jauh, kegiatan Rakor ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Surabaya yang telah banyak memiliki program-program kebersihan. Walikota Surabaya Tri Rismaharini juga nantinya akan mengajak semua peserta untuk mengunjungi kawasan-kawasan yang telah berhasil menerapkan program kebersihan tersebut.

Source: Kanal Kota

Tuesday, 6 December 2016

Transaksi Lindung Nilai Syariah sebagai Elemen Penting Transaksi Keuangan Syariah

http://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/PublishingImages/infoterbaru-05122016.png

Transaksi lindung nilai syariah merupakan elemen penting transaksi keuangan syariah, demikian disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara pada saat memberikan keynote speech acara Seminar International Islamic Financial Market (IIFM) bertema “Sukuk and Islamic Trade Finance – Prospect and Challenges” yang digelar pada hari Senin, 5 Desember 2016, di Bahrain. Deputi Gubernur Senior BI hadir mewakili Bank Indonesia sebagai pendiri dan anggota tetap IIFM bersama dengan Islamic Development Bank (IDB), Bank Sentral Bahrain, Monetary Authority of Brunei Darussalam, Bank Negara Malaysia dan Central Bank of Sudan. IIFM merupakan lembaga yang menetapkan standar layanan industri keuangan syariah yang memiliki fokus pada standarisasi perjanjian keuangan syariah dan bentuk produk terkait dengan pasar uang dan modal, keuangan korporasi dan transaksi keuangan dari layanan industri keuangan syariah.

Lebih lanjut, Mirza Adityaswara menyampaikan bahwa Indonesia telah menerbitkan peraturan mengenai Transaksi Lindung Nilai Berdasarkan Prinsip Syariah untuk melayani lembaga keuangan syariah dalam melakukan transaksi valuta asing. Transaksi lindung nilai syariah yang dilakukan di Indonesia berdasarkan dua model yaitu transaksi lindung nilai sederhana (‘Aqd al Tahawwuth al-Basith) dan transaksi lindung nilai kompleks (‘Aqd al Tahawwuth al-Murakkab). Di Indonesia, dana haji dan wisata syariah menjadi target utama dari implementasi ketentuan mengingat jumlahnya yang cukup besar, namun sensitif terhadap pergerakan nilai tukar.

Dalam kesempatan seminar tersebut, produk sukuk yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia mendapat apresiasi karena pertumbuhannya yang tinggi, beragamnya komposisi investor, serta tersedianya sukuk dengan tenor pendek. Hal ini turut membantu manajemen likuiditas dan pembiayaan pemerintah. Seminar dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kalangan seperti pelaku pasar, lembaga keuangan, pemerintah, bank sentral dan akademisi dari berbagai negara di kawasan Eropa, Asia Tenggara dan Timur Tengah.

 Source: http://www.bi.go.id/_biweb/css/images/BI_logo_topL.gif

Monday, 5 December 2016

BEI: Saham Syariah Berpotensi untuk Pembangunan Insfrastuktur

Sunday, 4 December 2016

Inflasi Bulan November Didorong Kenaikan Harga Pangan

http://www.konfrontasi.com/sites/default/files/styles/article_big/public/article/2016/02/inflasi.jpg?itok=F-ABV-MG Inflasi Dipicu Kenaikan Harga Pangan

Sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan November 2016 mencatat inflasi sebesar 0,47% (mtm). Peningkatan inflasi IHK bulan ini sesuai dengan pola historis menjelang akhir tahun. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara kumulatif (Januari - November) dan tahunan masing-masing mencapai 2,59% (ytd) dan 3,58% (yoy). 

Inflasi pada bulan November terutama bersumber dari inflasi komponen volatile food (VF). Inflasi komponen VF tercatat sebesar 1,84% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 9,14% (yoy). Inflasi VF secara bulanan tersebut terutama bersumber dari kenaikan harga cabai merah, bawang merah dan cabai rawit yang antara lain dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan di sentra produksi cabai di Sumatera. Sementara itu, inflasi komponen inti sedikit meningkat sebesar 0,15% (mtm) atau 3,07% (yoy), sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Peningkatan inflasi inti tersebut tertahan oleh masih terbatasnya permintaan domestik dan terkendalinya ekspektasi inflasi. Kelompok administered prices (AP) tercatat mengalami inflasi yang lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,13% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 0,09% (yoy). Inflasi AP bersumber dari kenaikan harga rokok kretek filter, bensin dan rokok kretek. 

Ke depan, inflasi diperkirakan tetap terkendali dan pada akhir tahun diperkirakan sekitar 3,0-3,2% atau berada di batas bawah kisaran sasaran inflasi 2016, yaitu 4±1%. Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus dilakukan, dengan fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok seiring peningkatan permintaan menjelang akhir tahun, serta menjaga ekspektasi inflasi.

Source: Bank Indonesia

KSEI Forkes Siapkan Kader Usahawan Melalui Safari Home Alumni

Foto Bersama Pengurus, Demisioner, dan Alumni HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan

KSEI Forkes - Siang sampai sore kemarin 10.30 - 15.00 (4 Nopember 2016) HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan telah melaksanakan program kerja Safari Home Alumni  yang dimotori oleh Departemen Eksternal, bertempat di kediaman Bapak Fatkhur Rohkman salah satu alumni HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. 

Kegiatan berjalan seperti biasa dengan dimulai dengan acara Pembukaan yang dibuka langsung oleh MC Lisna Wulantika selaku sekretaris 1 HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. Kemudian dilanjut dengan sambutan pertama oleh Aziz Bahrudin Ketua Umum HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan, sambutan kedua oleh Shohibul bait Bapak Fatkhur Rokhman, sambutan ketiga oleh Bapak Sultan Mubarok selaku Ketua Alumni Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. Kemudian dilanjutkan dengan acara sharing-sharing. Dan penutupan serta diakhiri dengan berdoa bersama dipimpin oleh Bapak Fatkhur Rokhman. 

Namun pada kegiatan ini terdapat keistimewaan tersendiri dimana kegiatan ini merupakan tonggak awal menuju kesuksesan, yang mana kegiatan ini dihadiri oleh para Alumni yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya dan siap memberikan bimbingan kepada pengurus HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan untuk ke depannya, diantara alumni yang hadir adalah Bapak Sultan Mubarok, Bapak Bachtiar Effendi, Bapak Fathur Rokhman dan juga para Alumni, Demisioner serta pengurus HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. 

"Perlu diketahui bahwa acara ini adalah acara Perdana kita". Papar Bapak Sultan saat memberikan sambutan atas nama alumni Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. Rencananya acara ini akan terus ditindak lanjuti dan dijadikan sebagai kajian diantara pengurus HMPS dan Alumni secara berkelanjutan. Acara ini berjalan dengan santai dan diselingi sedikit canda sehingga terlihat sangat akrab dan bersahabat. Peserta acara sangat antusias mengikuti jalannya acara dan terlihat bersemangat. 

Acara ini ternyata sudah di setting oleh Bapak sultan di jauh-jauh hari. Tujuan dari acara Safari Home Alumni kali ini bukan hanya sekedar bertemu bersilaturrahmi saja, tetapi juga membangkitkan spirit keorganisasian, spirit bisnis, dan tak ketinggalan pula spirit beragam serta mencetak kader-kader pengusaha muda. 

Dalam acara sharing-sharing terjadi Tanya jawab yang sangat menarik, diantaranya tanya jawab seputar HMPS Ekonomi Syariah di masa lalu. Dalam sambutan, Bapak Sultan bercerita bahwa HMPS Ekonomi Syariah pada waktu dulu itu ditakuti oleh Kampus-kampus lainnya (dalam hal lomba seputar ekonomi islam). Pernyataan itu diperkuat oleh Bapak Bahtiar dalam acara sharing-sharing. "Dulu itu ya, Kampus-kampus lain, denger nama STAIN Pekalongan aja mereka sudah takut". Papar Bapak Bahtiar. 

Dengan berbagai masukan itu peserta jadi terbawa suasana, ditambah lagi dengan motivasi-motivasi para alumni dan adanya rencana dari alumni untuk mengadakan sekolah bisnis membuat peserta tergugah untuk bangkit lagi meraih kejayaan yang dulu pernah diraih.

Ada pesan yang dapat diambil dari kegiatan Safari Home kali ini. Dimulai dari Bapak Fatkhur yang mewanti-wanti untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Kemudian Bapak sultan berpesan agar berprasangka baik terhadap kegagalan saat ini dan terus berjuang. Yang terakhir, pesan dari Bapak Bahtiar adalah untuk memaksimalkan setiap kesempatan yang ada yang nantinya mempermudah semua urusan di masa mendatang.  

Insya Allah HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan ke depannya akan lebih bersinergi kembali dalam lingkup internal, regional maupun nasional.

Saturday, 3 December 2016

Daftar Efek Syariah Terbaru Didominasi Sektor Perdagangan

Daftar Efek Syariah Terbaru Didominasi Sektor Perdagangan
Deputi Komisioner Pasar Modal OJK Sarjito (tengah) didampingi Direktur Pasar Modal Syariah OJK Fadilah Kartikasasi (kanan) dan Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK Muhammad Touriq dalam konferensi pers DES, Senin (28/11). Foto: Kompas.com

Daftar Efek Syariah Terbaru Didominasi Sektor Perdagangan

"Ada 87 saham sektor perdagangan masuk di DES."
Jumlah saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) Periode II 2016 mencatat rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Pada DES Periode II 2016 terdapat 345 saham yang dikategorikan sebagai saham syariah. Dari jumlah tersebut sebagian besar didominasi dari saham sektor perdagangan, jasa dan investasi.

“Dari 345 saham di DES terbesar dari sektor perdagangan, jasa dan investasi sebanyak 87 saham atau 25,2 persen dari total DES. Diikuti sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan sebanyak 58 saham atau 16,81 persen dan DES dari industri dasar dan kimia 52 saham atau 15,07 persen dari total DES,” kata Deputi Komisioner Pasar Modal OJK Sarjito, Senin (28/11).

Saham sektor lainnya adalah sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi sebanyak 35 saham (10,14 persen), industri barang konsumsi 31 saham (8,99 persen), aneka industri 30 saham (8,7 persen), pertambangan 24 saham (6,76 persen), pertanian 14 saham (4,06 persen) dan sektor keuangan 1 saham (0,29 persen). Sisanya adalah empat perusahaan publik dan sembilan emiten tidak listing.

Ia melanjutkan, dari 345 saham emiten dan perusahaan publik yang masuk dalam DES, terdapat tiga saham dari entitas syariah dan 342 saham yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta tata cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, namun memenuhi kriteria sebagai saham syariah. “Tiga saham perusahaan publik yang entitasnya syariah adalah Bank Panin Syariah, Bank Muamalat dan Hotel Sofyan,” jelas Sarjito.

Adapun sumber data yang digunakan untuk melakukan penelaahan atas emiten dan perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah adalah laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2016. “Selain itu juga data pendukung lainnya berupa data tertulis dari emiten yang telah diterima oleh OJK hingga 15 November 2016,” paparnya.

Secara periodik OJK melakukan penerbitan DES pada akhir Mei dan November setiap tahunnya, yang efektif pada 1 Juni dan 1 November. Selain itu, secara insidentil penerbitan DES juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan sahamnya memenuhi kriteria sebagai Efek Syariah, atau apabila ada aksi korporasi, informasi atau fakta material dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.

Source: MES

Antusias Peserta Pelatihan Desain Grafis HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan


Foto Kegiatan

KSEI Forkes - Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan Pelatihan Desain Grafis yang diadakan oleh HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan siang tadi pukul 11.00 - 13.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa Ekonomi Syariah. Mereka sangat antusias dalam mengikuti jalannya acara. Bahkan sebelum acara, para peserta sudah datang 30 lebih awal dan rela menunggu sampai acara dimulai. Selain itu, acara dihadiri langsung oleh Ketua Fossei Pekalongan Bapak Ahmad wasmari, dan ketua KSEI Forkes IAIN Pekalongan yang juga antusias mengikuti jalannya acara.

Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Much. Nasih Amin selaku Koordinator Departemen Infokom. Dilanjutkan dengan pelatihan dasar desain dan animasi oleh Nihayatul Ulya dan Arini Syukhrofiyati dari departemen Infokom. Acara ini dibawakan dengan santai dan terlihat sangat akrab dan bersahabat. Dan acara terakhir penutupan oleh koordinator departemen Infokom.

Acara ini adalah bentuk kontribusi KSEI Forkes sekaligus sebagai sarana silaturrahmi kepada anggotanya. Pada akhir acara Bapak Wasmari menyatakan bahwa beliau men-support  penuh kegiatan ini dan beliau berpesan kepada pengurus KSEI Forkes agar selalu solid dan tetap semangat. Beliau juga memberikan tips agar selalu semangat menjalankan amanat, diantaranya adalah mengingat tujuan awal. Yang pada akhirnya Pengurus KSEI Forkes Bersepakat untuk sepenuhnya bertanggungjawab atas amanah yang sedang diembannya.