Sunday, 4 December 2016

Inflasi Bulan November Didorong Kenaikan Harga Pangan

http://www.konfrontasi.com/sites/default/files/styles/article_big/public/article/2016/02/inflasi.jpg?itok=F-ABV-MG Inflasi Dipicu Kenaikan Harga Pangan

Sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan November 2016 mencatat inflasi sebesar 0,47% (mtm). Peningkatan inflasi IHK bulan ini sesuai dengan pola historis menjelang akhir tahun. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara kumulatif (Januari - November) dan tahunan masing-masing mencapai 2,59% (ytd) dan 3,58% (yoy). 

Inflasi pada bulan November terutama bersumber dari inflasi komponen volatile food (VF). Inflasi komponen VF tercatat sebesar 1,84% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 9,14% (yoy). Inflasi VF secara bulanan tersebut terutama bersumber dari kenaikan harga cabai merah, bawang merah dan cabai rawit yang antara lain dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan di sentra produksi cabai di Sumatera. Sementara itu, inflasi komponen inti sedikit meningkat sebesar 0,15% (mtm) atau 3,07% (yoy), sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Peningkatan inflasi inti tersebut tertahan oleh masih terbatasnya permintaan domestik dan terkendalinya ekspektasi inflasi. Kelompok administered prices (AP) tercatat mengalami inflasi yang lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,13% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 0,09% (yoy). Inflasi AP bersumber dari kenaikan harga rokok kretek filter, bensin dan rokok kretek. 

Ke depan, inflasi diperkirakan tetap terkendali dan pada akhir tahun diperkirakan sekitar 3,0-3,2% atau berada di batas bawah kisaran sasaran inflasi 2016, yaitu 4±1%. Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus dilakukan, dengan fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok seiring peningkatan permintaan menjelang akhir tahun, serta menjaga ekspektasi inflasi.

Source: Bank Indonesia

KSEI Forkes Siapkan Kader Usahawan Melalui Safari Home Alumni

Foto Bersama Pengurus, Demisioner, dan Alumni HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan

KSEI Forkes - Siang sampai sore kemarin 10.30 - 15.00 (4 Nopember 2016) HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan telah melaksanakan program kerja Safari Home Alumni  yang dimotori oleh Departemen Eksternal, bertempat di kediaman Bapak Fatkhur Rohkman salah satu alumni HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. 

Kegiatan berjalan seperti biasa dengan dimulai dengan acara Pembukaan yang dibuka langsung oleh MC Lisna Wulantika selaku sekretaris 1 HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. Kemudian dilanjut dengan sambutan pertama oleh Aziz Bahrudin Ketua Umum HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan, sambutan kedua oleh Shohibul bait Bapak Fatkhur Rokhman, sambutan ketiga oleh Bapak Sultan Mubarok selaku Ketua Alumni Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. Kemudian dilanjutkan dengan acara sharing-sharing. Dan penutupan serta diakhiri dengan berdoa bersama dipimpin oleh Bapak Fatkhur Rokhman. 

Namun pada kegiatan ini terdapat keistimewaan tersendiri dimana kegiatan ini merupakan tonggak awal menuju kesuksesan, yang mana kegiatan ini dihadiri oleh para Alumni yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya dan siap memberikan bimbingan kepada pengurus HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan untuk ke depannya, diantara alumni yang hadir adalah Bapak Sultan Mubarok, Bapak Bachtiar Effendi, Bapak Fathur Rokhman dan juga para Alumni, Demisioner serta pengurus HMPS Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. 

"Perlu diketahui bahwa acara ini adalah acara Perdana kita". Papar Bapak Sultan saat memberikan sambutan atas nama alumni Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan. Rencananya acara ini akan terus ditindak lanjuti dan dijadikan sebagai kajian diantara pengurus HMPS dan Alumni secara berkelanjutan. Acara ini berjalan dengan santai dan diselingi sedikit canda sehingga terlihat sangat akrab dan bersahabat. Peserta acara sangat antusias mengikuti jalannya acara dan terlihat bersemangat. 

Acara ini ternyata sudah di setting oleh Bapak sultan di jauh-jauh hari. Tujuan dari acara Safari Home Alumni kali ini bukan hanya sekedar bertemu bersilaturrahmi saja, tetapi juga membangkitkan spirit keorganisasian, spirit bisnis, dan tak ketinggalan pula spirit beragam serta mencetak kader-kader pengusaha muda. 

Dalam acara sharing-sharing terjadi Tanya jawab yang sangat menarik, diantaranya tanya jawab seputar HMPS Ekonomi Syariah di masa lalu. Dalam sambutan, Bapak Sultan bercerita bahwa HMPS Ekonomi Syariah pada waktu dulu itu ditakuti oleh Kampus-kampus lainnya (dalam hal lomba seputar ekonomi islam). Pernyataan itu diperkuat oleh Bapak Bahtiar dalam acara sharing-sharing. "Dulu itu ya, Kampus-kampus lain, denger nama STAIN Pekalongan aja mereka sudah takut". Papar Bapak Bahtiar. 

Dengan berbagai masukan itu peserta jadi terbawa suasana, ditambah lagi dengan motivasi-motivasi para alumni dan adanya rencana dari alumni untuk mengadakan sekolah bisnis membuat peserta tergugah untuk bangkit lagi meraih kejayaan yang dulu pernah diraih.

Ada pesan yang dapat diambil dari kegiatan Safari Home kali ini. Dimulai dari Bapak Fatkhur yang mewanti-wanti untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Kemudian Bapak sultan berpesan agar berprasangka baik terhadap kegagalan saat ini dan terus berjuang. Yang terakhir, pesan dari Bapak Bahtiar adalah untuk memaksimalkan setiap kesempatan yang ada yang nantinya mempermudah semua urusan di masa mendatang.  

Insya Allah HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan ke depannya akan lebih bersinergi kembali dalam lingkup internal, regional maupun nasional.

Saturday, 3 December 2016

Daftar Efek Syariah Terbaru Didominasi Sektor Perdagangan

Daftar Efek Syariah Terbaru Didominasi Sektor Perdagangan
Deputi Komisioner Pasar Modal OJK Sarjito (tengah) didampingi Direktur Pasar Modal Syariah OJK Fadilah Kartikasasi (kanan) dan Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK Muhammad Touriq dalam konferensi pers DES, Senin (28/11). Foto: Kompas.com

Daftar Efek Syariah Terbaru Didominasi Sektor Perdagangan

"Ada 87 saham sektor perdagangan masuk di DES."
Jumlah saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) Periode II 2016 mencatat rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Pada DES Periode II 2016 terdapat 345 saham yang dikategorikan sebagai saham syariah. Dari jumlah tersebut sebagian besar didominasi dari saham sektor perdagangan, jasa dan investasi.

“Dari 345 saham di DES terbesar dari sektor perdagangan, jasa dan investasi sebanyak 87 saham atau 25,2 persen dari total DES. Diikuti sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan sebanyak 58 saham atau 16,81 persen dan DES dari industri dasar dan kimia 52 saham atau 15,07 persen dari total DES,” kata Deputi Komisioner Pasar Modal OJK Sarjito, Senin (28/11).

Saham sektor lainnya adalah sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi sebanyak 35 saham (10,14 persen), industri barang konsumsi 31 saham (8,99 persen), aneka industri 30 saham (8,7 persen), pertambangan 24 saham (6,76 persen), pertanian 14 saham (4,06 persen) dan sektor keuangan 1 saham (0,29 persen). Sisanya adalah empat perusahaan publik dan sembilan emiten tidak listing.

Ia melanjutkan, dari 345 saham emiten dan perusahaan publik yang masuk dalam DES, terdapat tiga saham dari entitas syariah dan 342 saham yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta tata cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, namun memenuhi kriteria sebagai saham syariah. “Tiga saham perusahaan publik yang entitasnya syariah adalah Bank Panin Syariah, Bank Muamalat dan Hotel Sofyan,” jelas Sarjito.

Adapun sumber data yang digunakan untuk melakukan penelaahan atas emiten dan perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah adalah laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2016. “Selain itu juga data pendukung lainnya berupa data tertulis dari emiten yang telah diterima oleh OJK hingga 15 November 2016,” paparnya.

Secara periodik OJK melakukan penerbitan DES pada akhir Mei dan November setiap tahunnya, yang efektif pada 1 Juni dan 1 November. Selain itu, secara insidentil penerbitan DES juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan sahamnya memenuhi kriteria sebagai Efek Syariah, atau apabila ada aksi korporasi, informasi atau fakta material dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.

Source: MES

Antusias Peserta Pelatihan Desain Grafis HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan


Foto Kegiatan

KSEI Forkes - Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan Pelatihan Desain Grafis yang diadakan oleh HMPS Ekonomi Syariah (KSEI Forkes) IAIN Pekalongan siang tadi pukul 11.00 - 13.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa Ekonomi Syariah. Mereka sangat antusias dalam mengikuti jalannya acara. Bahkan sebelum acara, para peserta sudah datang 30 lebih awal dan rela menunggu sampai acara dimulai. Selain itu, acara dihadiri langsung oleh Ketua Fossei Pekalongan Bapak Ahmad wasmari, dan ketua KSEI Forkes IAIN Pekalongan yang juga antusias mengikuti jalannya acara.

Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Much. Nasih Amin selaku Koordinator Departemen Infokom. Dilanjutkan dengan pelatihan dasar desain dan animasi oleh Nihayatul Ulya dan Arini Syukhrofiyati dari departemen Infokom. Acara ini dibawakan dengan santai dan terlihat sangat akrab dan bersahabat. Dan acara terakhir penutupan oleh koordinator departemen Infokom.

Acara ini adalah bentuk kontribusi KSEI Forkes sekaligus sebagai sarana silaturrahmi kepada anggotanya. Pada akhir acara Bapak Wasmari menyatakan bahwa beliau men-support  penuh kegiatan ini dan beliau berpesan kepada pengurus KSEI Forkes agar selalu solid dan tetap semangat. Beliau juga memberikan tips agar selalu semangat menjalankan amanat, diantaranya adalah mengingat tujuan awal. Yang pada akhirnya Pengurus KSEI Forkes Bersepakat untuk sepenuhnya bertanggungjawab atas amanah yang sedang diembannya.

Wednesday, 17 August 2016

Indonesia Segera Miliki Pelabuhan Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia akan memiliki Pelabuhan Syariah. Pelabuhan ini hasil sinergi dua BUMN, PT Pelabuhan Indonesia II dengan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). Pelabuhan ini diyakini bakal dapat dapat menjadi pusat distribusi halal di dunia. Distribusi barang dan jasa halal di Asia Tenggara pun menjadi target bagi pelabuhan ini.
Rencana pembangunan pelabuhan ini diungkapkan oleh Sitta Rosdaniah, Financial and Supporting Director JIEP, ketika menjadi panelis dalam diskusi di Forum Ekonomi Islam Dunia (WEIF- World Economic Islam Forum) ke 12, Rabu (3/8) di Jakarta Convention Center.

 "Indonesia seperti yang diketahui berpenduduk muslim terbesar di Dunia. Kami yakin dunia bisa mendapatkan barang dan jasa bermutu di Indonesia. Dan, Indonesia bisa banyak mendapatkan barang industri halal," katanya dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Kamis (4/7).

Pelabuhan syariah tersebut nantinya akan terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Kawasan Industri Pulo Gadung. "Jadi Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Sehingga tidak tertinggal lagi," tutupnya.
Dalam diskusi panel tersebut, Sitta berbicara bersama dengan Mohammed Nazeem Noordali (General Manager, Corporate and Structured Finance Islamic Development Bank, Saudia Arabia), Malek Mattar (CEO My Outlers Pte Ltd, Singapura), dan Akmal Saleem ( CEO MaarijCapital, Saudia Arabia). Annamaria Tiozzo, President World Halal Development Italian Halal Certificcation Center Italia, menjadi moderator diskusi ini.        

Sitta menjelaskan, pelabuhan syariah tersebut menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia. Menurut dia, pelabuhan halal akan ditopang dengan adanya zona halal di Kawasan Industri JIEP. "Zona yang kami kembangkan memiliki berbagai fasilitas yang menunjang manajamen dan distribusi halal," tuturnya.  

Di Zona Halal akan ada Moslem Fashion Hub, MICE, Halal Warehouse, Halal Laboratory, Shariah Finance Centre, National Creative Industry & Training Centre, Halal Lifestyle Showcases, National Logistic Centre, Halal Culinary Centre, dan Organic Urban Farming. DI zona halal, Usaha Kecil dan Menengan (UKM) akan mendapatkan prioritas untuk mengembangkan unit bisnisnya. Sejauh ini UKM memang perlu dukungan agar produk yang dihasilkannya, dapat memenuhi standar halal.



Sumber: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/16/08/04/obe08l394-indonesia-segera-miliki-pelabuhan-syariah

MUI Bentuk Tujuh Pusat Inkubasi Bisnis Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merumuskan pembentukan tujuh Pusat Inkubasi Bisnis Syari'ah (Pinbas) tersebar di beberapa daerah Indonesia untuk mewujudkan ekonomi Islam lebih maju, berkembang dan kuat sebagai pilar pertahanan akidah umat.
"Hasil dari kegiatan di Bandung telah merumuskan program-program untuk ditindaklanjuti, dan dibentuknya tujuh Pinbas se-Indonesia," kata Direktur Pinbas MUI, M Azrul Tanjung usai penutupan Launching Workshop PINBAS dan Liga Halal Pencanangan Tahun 2016/2017 sebagai tahun Kebangkitan Produksi Halal Indonesia di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/8).

Ia menyebutkan daerah yang telah dibentuk Pinbas yakni Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Maluku. "Ditambah lagi Pinbas penyangga tiga wilayah terdekat yaitu Jakarta, Banten dan Jawa Barat," katanya.

Ia menjelaskan dibentuknya Pinbas agar MUI dapat terlibat langsung mengayomi masyarakat terutama pelaku usaha kecil dan menengah. MUI, lanjut dia, ingin mewujudkan ekonomi sebagai pilar dalam mempertahankan akidah umat Islam. "Sebab kenapa, jika ekonomi umat lemah maka akidah lemah, kedua kita mensyariahkan ekonomi umat," katanya.

Ia mengatakan MUI melalui PINBAS siap memfasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku usaha makanan sebagai jaminan bahwa makanan yang dijual halal, dan aman dikonsumsi. "Industri rumahan seperti bakso, siomay itu seringkali rentan tidak halal, jika ada isu babi mereka langsung gulung tikar untuk itu MUI fasilitasi sertifikasi halalnya," kata Azrul.

Ia menjelaskan tujuan lain dibentuknya Pinbas yaitu untuk bekerja sama dengan para koperasi, kemudian melakukan pembinaan bisnis halal, selanjutnya membantu mendapatkan bahan baku murah. Ia berharap pembentukan Pinbas MUI itu mendapat dukungan dari pemerintah daerah dalam rangka membantu pelaku usaha kecil menengah di daerahnya.

"Pemerintah daerah diharapkan mendukung program Pinbas, dengan memfasilitasi melalui program pembinaan kewirausahaan, bantuan finansial, dan mensertifikasi halal usaha mereka," katanya.
Ia menambahkan sertifikasi halal untuk produk makanan yang beredar di Indonesia sudah harus dilakukan sesuai Undang-undang jaminan produk halal. "2019 nanti ditargetkan semua produk berbentuk makanan dan minuman kosmetik wajib halal," katanya.



Sumber: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/16/08/13/obue2t383-mui-bentuk-tujuh-pusat-inkubasi-bisnis-syariah

Thursday, 26 May 2016

Hmps Ekosy STAIN Pekalongan Adakan Sekolah Pasar Modal Syariah

Senin, 23 Mei 2016 bertempat di Auditorium STAIN Pekalongan, Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal Syariah. Acara yang diikuti oleh mahasiswa ekonomi se-Kota Pekalongan ini didesain dengan tujuan Memberikan edukasi dasar dan menyeluruh tentang aktifitas Pasar Modal Syariah ditingkat mahasiswa kota Pekalongan kemudian juga membantu menyiapkan individu-individu menjadi calon investor yang berkualitas di Pasar Modal Syariah serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa se-kota Pekalongan mengenai investasi di Pasar Modal Syariah tak lupa juga agar meningkatkan jumlah  investor  Pasar Modal Syariah di kalangan  mahasiswa.

            Acara dimulai dengan pembukaan kemudian masuk ke materi yang pertama yaitu mengenai Pengenalan Investasi di Pasar Modal Syariah oleh Bpk. S. Cahyanto Kristiadi (BEI Semarang) kemudian dilanjutkan dengan Landasan Fiqih Pasar Modal dan Islamic Bussines Investment yang diberikan oleh Bpk. Muhammad Bagus Tegus Perwira, LC. MA. AEPP, CFP (Bidang Pasar Modal DSN – MUI Pusat) , materi ketiga yang di isi oleh Bpk. Fanny Rifqi El Fuadi, SE, M.Si (BEI Semarang) mengenai Pengenalan Pasar Modal yang lebih lanjut dan menyeluruh. Materi terakhir diisi oleh Bpk. Fachrul Hernadi dari PT. Phintraco Securities yang menjelaskan mengenai Fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas dan juga Sharia Online Trading System. Hingga sampai diacara yang terakhir yaitu penyerahan kenang – kenangan dan foto bersama.