Friday, 1 January 2016

2016, Ekonomi Indonesia Berpotensi Lebih Baik

Mengacu kepada kondisi kepastian ekonomi global menjelang tutup tahun 2016 ini,
ekonomiIndonesia300x200
Add caption
Menteri Keuangan R.I. – Bambang P.S. Brodjonegoro merasa optimistis, bahwa kondisi ekonomi nasional pada tahun 2016 akan berpotensi lebih baik dibandingkan tahun 2015.
“Kita sudah mengetahui halangan di sisi global. Dari sisi domestik, kita harus bisa merespon apa yang terjadi di luar,” ungkap Bambang di Jakarta baru-baru ini.
Bambang lalu mengungkapkan, bahwa Indonesia harus selalu siap didalam merespon segala kondisi di ranah global, seperti saat ini kondisi global sangat dipengaruhi oleh pengumuman kenaikan tingkat suku bunga The Fed, kemudian perubahan pola ekonomi Tiongkok dari basis investasi ke konsumsi, lalu juga harga komoditas yang tetap rendah.
“Ekspor ke Tiongkok harus lebih banyak didorong produk akhir consumption goods, bukan lagi bahan mentah. Kemudian, kita jangan lagi mengandalkan komoditas, kita harus mencari sumber pertumbuhan yang berasal dari manufaktur,” jelas Bambang lagi. Menkeu.
Satu hal lagi ditambahkan Bambang, bahwa ekonomi domestik Indonesia sendiri harus bisa digenjot, salah satunya dari belanja infrastruktur yang lebih baik lagi, karena infrastruktur sendiri bisa menjadi sumber pertumbuhan. Demikian Bambang Brodjonegoro – Menteri Keuangan R.I.



Sumber : http://mysharing.co/2016-ekonomi-indonesia-berpotensi-lebih-baik/

Wednesday, 30 December 2015

Belanja saat Diskon Sesuai Syariah

Belanja saat diskon, jadi boros atau hemat? Bagaimana tips belanja saat diskon secara syariah?
Saat Boxing Day dua tahun lalu, Sakinah Finance memberikan tips kepada yang suka (baca: gila) belanja (shopaholic) supaya tidak berlomba-lomba mengantri untuk mendapatkan barang serba diskon. Hal ini untuk menghindari belanja menggebu-gebu (impulse shopping) atau belanja yang tiada manfaatnya (mubazir).
Kali ini kami ingin berbagi tentang apa rahasia di balik Boxing Day atau pesta belanja saat diskon lainnya yang juga kita dapati di Indonesia saat lebaran atau natalan. Apakah ada tips bagi yang ingin belanja tapi pada saat yang bersamaan berhemat (saver) saat musim diskon?
Foto: Herman dan Rahmi saat Boxing Day di York, Inggris
Foto: Herman dan Rahmi saat Boxing Day di York, Inggris
Boxing Day
Boxing Day yang diadakan kemarin serempak di semua kota di negaranya David Cameron ini menjadi pesta rakyat pasca natalan. Menurut The Guardian kemarin, diperkirakan ada 14 juta pembeli yang belanja antara £2.74 milyar hingga £2.9 milyar pada hari itu.
Sedangkan Black Friday, suatu program diskon besar-besaran serupa Boxing Day meniru tradisi negaranya Barrack Obama mengalami peningkatan belanja pembeli sebesar £1.4 milyar di Inggris bulan lalu.
Kalau Boxing Day diadakan serempak pada 26 atau 27 Desember sejak tahun 1830an, Black Friday dibuat setiap hari Jumat setelah Thanksgiving Day sejak tahun 1932.
Mengapa diskon?
Sebagian perusahaan akan tutup buku setiap akhir tahun. Artinya mereka berusaha untuk menghabiskan stok yang ada di tokonya menjelang tutup buku, apakah salah satunya di bulan November saat Black Friday dan apakah Desember saat Boxing Day.
Bagi negara empat musim seperti di bumi daratan Eropa, penghabisan stok juga dilakukan di saat pergantian musim, dari musim gugur (Spring) ke musim panas (Summer) contohnya.
Pembeli yang jeli akan tahu tema, motif dan model apa dari tahun ke tahun atau musim ke musim yang mempengaruhi minat belinya. Umumnya produk bertema khas dengan model tertentu tahun itu, jadi pembeli tidak akan minat membeli lagi di tahun selanjutnya. Maka dari itu barang produksi tahun ini harus habis sebelum bergantinya tahun dan musim.
Click 2 Tweet: Belanja saat diskon, jadi boros atau hemat? Bagaimana tips belanja saat diskon secara syariah?
Di Indonesia, hampir semua toko misalnya di Tanah Abang atau Thamrin City akan mengambil kesempatan untuk menggenjot keuntungaan saat tertentu misalnya lebaran dan perayaan hari besar lainnya, musim haji serta bulan mulainya tahun ajaran baru atau bulan masuk kuliah. Namun setelah toko sepi, pesta belanja saat diskon atau penghabisan stok mulai digelar.
Taktik
Ketika barang-barang sisa masih didapati di gudang, maka para toko akan bergegas menjual dengan memotong keuntungan separuhnya atau tidak mengambil untung asalkan pulang modal dan semua biaya pokok tertutup (break-even point). Barang-barang cacat produksi atau sisa pabrik pun dijual dengan harga yang sangat miring asalkan tidak menjadi barang onggokan di toko.
Mengapa demikian? Jika stok habis, penjualan toko-toko atau perusahaan akan naik, untung tentu saja naik atau kalaupun stabil yang jelas kinerja akan naik. Selanjutnya perusahaan juga akan dapat memproduksi barang baru lagi, menggunakan gudang yang sudah kosong dan mengejar keuntungan baru lagi.
Bagaimana dengan pembeli?
Bagi yang ingin memenuhi kebutuhan baju baru, alat rumah tangga baru, dan buku-buku memang menunggu masa diskon adalah pilihan tepat.
Namun para keluarga perlu memerhatikan beberapa hal seperti pertama, menuliskan barang yang diperlukan, apakah memang butuh atau hanya ingin dan ikut-ikutan. Ingat semua yang kita belanjakan juga harus memenuhi tujuan-tujuan syariah (Maqasid Syariah) yang sering disentuh saat pelatihan Sakinah Finance.
Kedua, apakah sudah ada dana untuk membeli barang-barang yang sudah dituliskan tadi? Jika tidak, sebaiknya jangan dipaksakan hingga sambil harus berhutang.
Ketiga, apakah barang-barang tersebut dapat digunakan minimal dalam masa satu tahun ke depan? Maksudnya jangan sampai barang yang dibeli hanya akan dipakai beberapa saat saja.
Anggaran
Umumnya perencana keuangan di Amerika dan Inggris menyarankan belanja baju dan sepatu saja adalah sebesar 5-10% dari total gaji setahun. Hal ini juga melihat ukuran rata – rata belanja keluarga di negara maju misalnya di Inggris. Menurut Office for National Statistics, bagi keluarga beranak dua, belanja baju dan sepatunya pada tahun 2013 adalah sekitar £1,200 atau Rp.24 juta dalam satu tahun.
Jika mengikuti persentase di atas, untuk ukuran di Indonesia dengan keluarga berpenghasilan Rp.100 juta pertahun maka belanja baju dan sepatunya adalah sekitar Rp.5-10 juta per keluarga dalam satu tahun.
Namun berbeda dengan Indonesia, penduduk yang tinggal di empat musim memerlukan baju lebih bervariasi bukan hanya model tetapi juga fungsinya sesuai dengan musimnya.
Click 2 Tweet: Tips belanja saat diskon: tulis kebutuhannya, jangan berutang, beli hanya yang dibutuhkan
Kesimpulan
Di mata perusahaan, pembeli itu ada dua macam: yang suka belanja barang keluaran model terbaru dan pembeli yang tidak peduli dengan model atau produk cacat asal harganya dibanting.
Nah, bagi pembaca yang pebisnis, sudah tahu kan bagaimana memasang strategi bisnisnya? Secara syariah, tentu saja rukun jual beli harus dipenuhi, kejujuran akan informasi produk harus diinformasikan kepada pembeli, dan tidak berniaga dengan saling menyakiti (lihat QS An-Nisa (4): 29).
Belanja saat diskon bagi pembeli yang cerdik. Belanja kebutuhan rumah tangga setahun sekali saat program diskon bisa menghemat asalkan kembali ke tips-tips di atas; terencanakan dengan baik, sesuai dengan tujuan syariah, dan tidak memaksakan semua keinginan.
Rasulullah SAW pernah mengajarkan Fatimah Az-Zahra putrinya dan Ali bin Abi Thalib menantunya, bagaimana mengendalikan keinginannya yang waktu itu ingin meminta pembantu (khadimat) yaitu dengan banyak berzikir; tasbih, tahmid, takbir masing-masing 10 kali setelah sholat dan 33 kali sebelum tidur (HR Bukhari dan Muslim). Alangkah baiknya anjuran ini kita amalkan untuk mengendalikan ribuan keiginan kita. Jadi, cermatlah sebelum jor-joran belanja saat diskon! Wallahu a’lam bis-shawaab. Salam Sakinah!



Read more: http://sakinah.mysharing.co/14728/belanja-saat-diskon-sesuai-syariah/#ixzz3vrd6GZ00

Wednesday, 23 December 2015

DSN MUI Syahkan Empat Fatwa

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) telah membahas dan mengesahkan empat fatwa. Fatwa ini diharapkan dapat mendorong pengembangan keuangan syariah Indonesia.
Wakil Kepala Badan Pelaksana Harian (BPH) DSN MUI, Jaih Mubarok, menuturkan, DNS MUI telah membahas dan mengesahkan empat fatwa yaitu mencakup sertifikat deposito syariah, anuitas syariah untuk program pensiun, pedoman transaksi voucher multi manfaat syariah, dan Badan Pengelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Syariah.
“Kami telah membahas dan mengesahkan fatwa tersebut pada Selasa 22 Desember 2015. Empat fatwa ini tentunya berisikan sejumlah perbaikan yang merupakan kelanjutan fatwa kesepakatan Ijtima Ulama tentang BPJS Syariah pada Juni 2015 lalu di Tegal,” kata Jaih kepada MySharing, di Jakarta, Rabu (23/12). Baca: 2016, DSN MUI akan Terbitkan FatwaSDS dan Anuitas Syariah.

Jaih menjelaskan, pembahasan dan pengesahan fatwa soal BPJS Syariah, dimaksudkan untuk menerangkan mana yang menjadi hak dan kewajiban para penerima BPJS Syariah. Ditambah dengan pemisahan Dana Jaminan Sosial dengan BPJS. Sehingga diharapkan pengguna BPJS Syariah sudah memahami hak dan kewajiban dan tidak ada lagi kebingunan soal biaya yang akan ditanggung.
 
Adapun untuk pihak yang akan mengelola, Jaih menyarankan akan lebih ideal apabila BPJS Syariah bisa berdiri sendiri, di luar dari BPJS yang sudah ada sekarang ini. Namun demikian, lanjut dia, tentu akan didahulukan pilihan-pilihan lain yang paling mungkin dilakukan dalam waktu dekat, seperti membuat BPJS Syariah. “Ya seperti semacam unit ataupun sebuah produk di dalam BPJS yang ada,” ujarnya.

Namun begitu, Jaih menyebutkan terkait syarat rumah sakit, klinik atau dokter yang diperbolehkan memberikan pelayanan kepada pengguna BPJS Syariah, tidak sampai ada dalam pembahasan yang telah dilakukan. Jaih menegaskan, tidak ada pelarangan ataupun perintah untuk rumah sakit, klinik atau dokter, termasuk yang beragama non Muslim untuk melayani peserta BPJS Syariah.

“MUI tidak memiliki kuasa untuk menargetkan penerapan BPJS Syariah akan dilakukan, namun meminta untuk terlebih dahulu membuat fatwa yang ada untuk disahkan atau diadopsi menjadi peraturan perundang-undangan,” tegas Jaih.

Menurutnya, meski butuh banyak perbaikan, diharapkan fatwa yang ada bisa terhindar dari hal-hal yang dilarang dalam agama saat BPJS Syariah dioperasikan nanti. “Apabila sudah dioperasikan nanti, kami berharap fatwa yang telah disahkan oleh DSN MUI akan terjauh dari gharar, maisir dan riba,” pungkasnya.


Sumber : http://mysharing.co/dsn-mui-syahkan-empat-fatwa/

Monday, 16 November 2015

Keuangan Syariah Berpotensi Sokong Pembiayaan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas pemerintah. Untuk meningkatkan peran industri keuangan syariah, OJK bersama dengan Islamic Development Bank dan Bank Dunia pun menggelar konferensi internasional yang membahas pembiayaan infrastruktur oleh lembaga keuangan syariah.
infrastrukturDeputi Komisioner Manajemen Strategis OJK Etty Retno Wulandari, mengatakan keuangan syariah punya potensi kuat untuk menyokong infrastruktur. “Dalam beberapa tahun terakhir industri keuangan syariah punya potensi nyata di infrastruktur yang belum dieksplor seluruhnya,” kata Etty dalam OJK International Conference on Islamic Finance 2015 bertema “Infrastructure Financing: The Unleashed Potential of Islamic Finance”, Kamis (12/11).
Sebagai panduan keuangan syariah dalam penyediaan produk pembiayaan keuangan syariah, OJK pun telah meluncurkan roadmap di masing-masing industri keuangan syariah, yaitu roadmap perbankan syariah, roadmap industri keuangan non bank syariah, dan roadmap pasar modal syariah. “Roadmap ini mencakup target pengembangan keuangan syariah dalam lima tahun,” katanya.
Sementara, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chavez, mengatakan infrastruktur sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Secara total kebutuhan pembiayaan infrastruktur di Indonesia mencapai 600 miliar dolar AS, atau 60 miliar dolar setiap tahun. “Namun proposal yang ada baru sekitar 25 miliar dolar per tahun,” katanya.
chesarClick 2 Tweet: “Untuk mendorong pertumbuhan aset keuangan syariah perlu investasi infrastruktur lebih banyak,” kata Bos Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chavez.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk memenuhi kesenjangan tersebut sektor swasta perlu berperan. Pertumbuhan keuangan syariah yang pesat dalam beberapa tahun terakhir bisa mengambil kesempatan tersebut. “Untuk mendorong pertumbuhan aset keuangan syariah perlu investasi infrastruktur lebih banyak,” tukas Rodrigo.
Ada empat isu utama yang didiskusikan dalam konferensi kali ini, yaitu (1) Meningkatkan Kapasitas Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Lainnya untuk Investasi dan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Skala Besar, (2) Membuka Potensi Instrumen Pasar Modal Syariah untuk Pembiayaan Infrastruktur, (3) Pembiayaan Infrastruktur: Tantangan Dan Pengelolaan Risiko di Masa Depan, (4) Pembiayaan Syariah di Proyek Infrastruktur Skala Kecil.
http://keuangansyariah.mysharing.co/htttp:/mysharing.co/wp-content/uploads//sites/3/2015/11/OJKICIS.jpghttp://keuangansyariah.mysharing.co/htttp:/mysharing.co/wp-content/uploads//sites/3/2015/11/OJKICIS-150x150.jpgYogie RespatiAku Cinta Keuangan SyariahRegulasiBisnis Bank Syariah,Keuangan Syariah
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas pemerintah. Untuk meningkatkan peran industri keuangan syariah, OJK bersama dengan Islamic Development Bank dan Bank Dunia pun menggelar konferensi internasional yang membahas pembiayaan infrastruktur oleh lembaga keuangan syariah. Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK Etty Retno Wulandari, mengatakan keuangan syariah punya potensi kuat untuk menyokong...


Read more: http://keuangansyariah.mysharing.co/keuangan-syariah-berpotensi-sokong-pembiayaan-infrastruktur/#ixzz3riOqmxfT

Peta Jalan Keuangan Syariah Perlu Komitmen

Meski telah membuat peta jalan (roadmap) keuangan syariah, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad menilai, perlu komitmen lebih untuk melaksanakannya.
OJKICISMuliaman
Muliaman D. Hadad mengakui, perkembangan industri keuangan syariah lebih lamban ketimbang keuangan konvensional. Makanya tak heran jika kemudian menimbulkan jurang kontribusi terhadap perekonomin nasional. “Kami melakukan evaluasi terutama untuk mencari gap, ternyata banyak. Bagaimana kami berharap mereka bisa memberikan kontribusi baik kalau sumber daya manusia payah, modal kecil. Kami identifikasi gap-gap itu kemudian kami tuangkan cara atau mengisi gap itu dalam roadmap,” kata Muliaman di sela-sela International Conference on Islamic Finance 2015, Jakarta, Kamis (12/11).
Muliaman menambahkan, meski sudah dibuat, peta jalan 2015-2019 akan terkendala di implementasinya. Untuk itu perlu komitmen kuat terhadap kerangka waktu telah dibuat. “Jadi, implementasi itu bagaimana kontrolnya. Dengan buat schedule kapan harus di deliver dan dibuat aturan-aturannya. Kami paham ini bisa tidak jalan kalau tidak komitmen dengan implementasinya.”
Sebagaimana diketahui, Pemerintah, melalui Presiden Joko Widodo sebenarnya sudah mendukung keuangan syariah dengan meresmikan kampanye nasional Aku Cinta Keuangan Syariah, 14 Juni lalu di gelaran Pasar Rakyat Syariah. Baca juga:Presiden Jokowi Resmikan Kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah
Saat ini, menurut Muliaman, peta jalan tersebut tengah difinalisasi Islamic Development Bank (IDB). Dia berharap, peta jalan bisa mendorong industri keuangan syariah meningkatkan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Roadmap ini mudah-mudahan memberikan kejelasan bagi pihak-pihak, stake holder, pelaku-pelaku industi keuangan. Dengan roadmap ini mudah-mudahan ada kejelasan bagi semua pihak.”
Peta Jalan Pasar Modal Syariah
Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan, dalam roadmap, banyak program yang akan di jalankan selama tahun 2016-2017. Pihaknya akan meningkatkan baik supply maupun demand produk pasar modal syariah. Adapun caranya adalah melalui edukasi. Sebab selama ini kendala utama di sektor pasar modal adalah pemahaman masyarakat. Untuk menjawab tantangan tersebut, pihaknya melakukan pendekatan dan dialog dengan perusahaan yang berpotensi menerbitkan sukuk.
“Kami jalin komunikasi dengan perusahaan BUMN maupun swasta. Kami lakukan diskusi agar mereka paham benefit apa yang bisa mereka peroleh dengan menerbitkan sukuk,” kata Nurhaida di kesempatan yang sama.
Dari pendekatan yang dilakukan OJK, Nurhaida mendapat gambaran bahwa perusahaan di Indonesia merasa biaya untuk terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia terbilang tinggi. Selain itu, perusahaan Indonesia merasa berat untuk melakukan keterbukaan informasi pasca listing di Bursa Efek Indonesia. Untuk itu, pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi agar kendala ini dapat teratasi.

Thursday, 5 November 2015

HMPS Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan adakan kegiatan Leadership Success Training (LST 2015)


Sebuah proses peradaban tidak akan pernah terlepas dari sebuah proses regenerasi, karena proses regenerasi ini adalah sebagai sunnatullah yang pasti akan terjadi di muka bumi ini. Kelak yang tua akan digantikan oleh yang muda, yang mati akan digantikan yang hidup. Sejak nabi Adam as sampai sekarang entah sudah berapa generasi yang hadir dan pergi silih berganti. Disetiap masa selalu ada orang-orang yang teguh menegakkan kalimat Allah dan nilai-nilai kebenaran. Tak terbantahkan lagi, dalam mengelola sebuah organisasi, kepemimpinan merupakan aspek yang penting dan dominan dalam menentukan arah dan tujuan organisasi.  Sehingga diperlukan sosok pemimpin yang dengan gaya kepemimpinannya mampu memberdayakan semua potensi sumberdaya yang ada, mengarahkan, menyalurkan, dan mengharmonisasikan berbagai energi serta menjamin orang-orang bekerja mengikuti program, visi, dan misi yang terorganisir. 

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah yang merupakan organisasi kemahasiswaan resmi di STAIN Pekalongan yang berfungsi sebagai wadah bagi para mahasiswa ekonomi syariah untuk dapat memperdalam ilmu ekonomi islam secara material maupun sebagai sarana membentuk ekonom islam yang berkompeten. 

Bertempat di Gedung Pemuda Kajen Kab. Pekalongan pada hari Sabtu, 31 Oktober 2015 s/d Minggu, 01 November 2015 Leadership Success Training (LST 2015) yang mengusung tema “Menumbuhkan Jiwa Pemimpin yang Inovatif dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Berkultur Lokal Berdaya Saing Global” ini di rancang sebagai salah satu bentuk pengkaderan yang merupakan ajang untuk melatih kreatifitas bagi mahasiswa ekonomi syariah yang diharapkan dapat memberikan kontribusi secara nyata dalam mewujudkan perekonomian islam yang berkeadilan berdasarkan syariat islam. 

Leadership Success Training (LST) juga merupakan kelanjutan dari pengkaderan awal dalam acara DIKSAR. Acara ini bertujuan untuk memantapkan para mahasiswa ekonomi syariah sebagai calon tokoh perubahan. Tidak jauh berbeda dari acara sebelumnya, acara ini masih mengupayakan pendidikan ekonomi islam. Namun, bedanya dalam acara ini mahasiswa sebagai peserta didik akan dituntut sebagai para calon agen perubahan yang dapat memberikan warna baru bagi ekonomi islam. Disini para peserta akan ditraining sebagai lederpreneur, kemudian para peserta akan diterjunkan langsung dilapangan layaknya seorang leaderpreneur professional. Dari sini diharapkan para peserta didik akan memiliki militansi sebagai seorang ekonom islam. Dan menjadi generasi yang tangguh serta amanah dalam menjalankan ekonomi syariah.


Monday, 26 October 2015

KSEI Forkes (HMPS Ekonomi Syariah) STAIN Pekalongan Hadiri Rapat Kerja FoSSEI Regional Jawa Tengah 2015 di IAIN Purwokerto

Perwakilan KSEI Forkes di Rakereg FoSSEI Jateng 2015


KSEI FORKES STAIN Pekalongan atau yang biasa disebut HMPS Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan menghadiri Rapat Kerja FoSSEI Regional Jawa Tengah 2015 yang diselenggarakan KSEI IAIN Purwokerto pada Jumat (23/10) dan Sabtu (24/10). Rapat Kerja FoSSEI merupakan rangkaian kegiatan dari program kerja FoSSEI Regional Jawa Tengah 2015.

Dalam acara ini membahas mengenai sosialisasi program kerja yang telah dibuat oleh Koordinator FoSSEI Jawa Tengah dan Komisariat FoSSEI se-Jawa Tengah guna memfasilitasi kader-kader FoSSEI Jawa Tengah dalam rangka melahirkan ide-ide yang membangun demi kemajuan FoSSEI Regional Jawa Tengah. juga bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran KSEI dalam peningkatan keberadaan ekonomi Islam di Jawa Tengah, serta sebagai sarana untuk bertukar informasi terkait dengan perkembangan dan isu-isu aktual mengenai ekonomi Islam, serta tentunya sebagai sarana untuk menjalin tali silaturrahmi dan memperkuat ukhuwah antar KSEI dalam rangka berkontribusi untuk meningkatkan kerjasama regional Jawa Tengah.

Dengan mengusung tema Membangun Kreatifitas, Intelektualitas, serta Kepemimpinan yang Amanah menuju FoSSEI Jawa Tengah yang Solid dan Terdepan, Rapat Kerja ini diselenggarakan di dua tempat yaitu di Aula Student Center IAIN Purwokerto dan di Pendopo Kabupaten Banyumas.
Acara yang kurang lebih dihadiri oleh para delegasi KSEI Se-Jawa Tengah ini dibuka dengan sambutan dari Koordinator Regional FoSSEI Jawa Tengah, ketua panitia Rapat Kerja Regional, dan Dekan FEB IAIN Purwokerto pada Jumat malam pukul 20.00 WIB. 

Acara dilanjutkan pada hari selanjutnya yaitu hari Sabtu (24/10), berpindah tempat dari Kampus IAIN Purwokerto berlanjut di Pendopo Kabupaten Banyumas, seperti biasa acara dimulai pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah pembukaan berlangsung acara dilanjutkan dengan Sarasehan dan sedikit pemaparan mengenai FoSSEI serta pengenalan para Presnas FoSSEI yang diisi oleh salah satu Presnas FoSSEI 2015 Khairul Zadid Attaqwa, beliau mengenalkan sekaligus berdiskusi mengenai Departemen - Departemen Nasional dan juga pengenalan Koordinator Regional Se-Indonesia.

Setelah acara sarasehan selesai barulah Rapat Kerja dimulai, sekitar pukul 13.0 WIB dipimpin oleh Koordinator Regional FoSSEI Jawa Tengah Akh. Ridho Maulana, sidang dibagi kedalam dua komisi, yang pertama Komisi A yang berisi Koordinator Regional, Koordinator Komisariat, Presiden KSEI, dan Divisi Kaderisasi dari FoSSEI Regional Jateng. Sementara Komisi B beranggotakan Sekertaris FoSSEI regional bersama Divisi Riset dan Keilmuan dan Divisi Kominfo FoSSEI Regional Jateng bersama bediskusi dengan para delegasi dari KSEI se-Jawa Tengah. Hampir 4 Jam sidang berlangsung hingga berakhir dengan pemaparan dari tiap-tiap komisi.

Acara diakhiri dengan pemaparan dari tiap – tiap komisi, komisi  A diwakili sendiri oleh Koreg FoSSEI Jawa Tengah sementara komisi B diwakili oleh divisi Kominfo FoSSEI Regional Jateng.